Kamis, 25 November 2010

penerapan penggerakan dalam organisasi mahasiswa / pemuda

i. Pendahuluan
1. Penggerakan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

ii. Isi
Dalam bahasa asingnya, terdapat beberapa istilah yang merupakan terminologi untuk penggerakkan, diantaranya sebagai berikut:

• Directing, yakni menggerakkan orang-orang lain dengan memberikan berbagai pengarahan.
• Actuating, yaitu mengerakkan orang lain secara umum.
• Leading, yaitu menggerakkan orang lain dengan cara menempatkan diri di muka orang-orang yang digerakkan, untuk menjadikan diri sebagai contoh dalam menuju tujuan.
• Commanding, adalah menggerakan orang lain yang disertai adanya unsur paksaan.
• Motivating, yaitu menggerakkan orang lain memberikan alasan terlebih dahulu, mengapa hal tersebut harus dilaksanakan.

Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi dari teori dasar penggerakan (motivating) :
1. Terry mengatakan bahwa Pergerakan (Motivating) merupakan usaha untuk menggerakkan anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan anggota perusahaan tersebut oleh karena anggota itu ingin mencapai sasaran tersebut.
2. Mitchel berpendapat bahwa Motivasi mewakili proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan ke arah tujuan tertentu.
3. Robbin mendefinisikan Motivasi sebagai kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan organisasi yang di kondisi oleh kemampuan, upaya demikian untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. Motivasi berhubungan dengan jiwa manusia dan pola prilaku manusia seutuhnya dan berbicara manusia selalu berhubungan dengan sebuah kebutuhan.
4. Kesimpulan dari defenisi diatas adalah bahwa penggerakan adalah suatu usaha untuk menggerakan anggota kelompok atau individu yang berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sebuah perusahaan tersebut untuk menggerakan dalam organisasi yang dibentuk dalam memenuhi kebutuhan individual tersebut.
iii. Kesimpulan :
Penggerakan dalam suatu organisasi memiliki beberapa fungi yang diantaranya :
• Untuk mempengaruhi seseorang supaya bersedia menjadi pengikut.
• Melunakkan daya resistensi pada seseorang.
• Untuk membuat seseorang suka mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.
• Untuk mendapatkan, memelihara serta memupuk kesetian, kesayang, kecintaian terhadap pemimpin, tugas serta organisasi tempat mereka kerja.
• Untuk memupuk rasa tanggung jawab pada seseorang terhadap tuhannya, negara, masyarakat serta tugas yang telah diembannya.


Iv. daftar pustaka :
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2035438 pengertian-pengerakkan-motivation/
http://www.find-docs.com/bagan-actuating-atau-penggerakan-doc.html

penerapan motivasi/pengarahan dalam organisasi pemuda / mahasiswa

i. Pendahuluan
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Motivasi (motivation).dari pengertian itu maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sesungguhnya motivasi adalah dorongan yang menggerakan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas atau tindakan tertentu.
Dalam kehidupan, motivasi memiliki peranan yang sangat penting karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia,supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal ( Hasibuan 2001 :141). Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang maka dapat dipastikan bahwa orang itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada .
Begitupun dalam dunia kerja, motivasi memegang peranan penting dalam usaha pencapaian tujuan suatu organisasi,sehebat apapun recana yang telah dibuat oleh manajemen apabila dalam proses aplikasinya dilakukan oleh orang orang (karyawan) yang kurang atau bahkan tidak memiliki motivasi yang kuat maka akan menyebabkan tidak terealisasinya rencana tersebut.

ii. Isi
Motivasi dapat dikatakan sebagai "Keinginan untuk melakukan sesuatu
karena adanya dorongan dan tekanan akibat dari kebutuhan yang tidak
terpuaskan. Proses motivasi berawal dari adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menciptakan ketegangan yang menimbulkan dorongan-dorongan dalam diri seseorang. Dorongan-dorongan ini menimbulkan upaya
pencarian guna memenuhi atau memuaskan kebutuhan, pada akhirnya
tekanan yang dirasakan menurun. Pada saat tekanan menurun, maka
motivasi juga menurun. Karena itu, tekanan-tekanan yang proporsional
harus dilakukan secara kontinyu agar dorongan untuk bertindak selalu
hidup dalam diri seseoran.

Secara individual, upaya motivasi bisa dilakuan melalui upaya-upaya
mengontrol, menilai lalu memotivasi diri sendiri. Namun, ada kalanya
kesadaran untuk memotivasi diri tidak muncul dalam diri seseorang,
karena itu diperlukan motivasi eksternal yang bisa berasal dari
atasa, keluarga, rekan sejawat, guru dan lainnya.

Teori motivasi dipengaruhi oleh budaya dimana seseorang bertempat
tinggal dan berinteraksi. Karena itu, dalam sebuah organisasi atau
perusahaan perlukan adanya penciptaan budaya kerja yang bersifat
universal, bisa diterima dan dijalankan oleh anggota organisasi atau
karyawan. Ada kalanya beberapa organisasi atau perusahaan menciptakan
budaya kerja yang benar-benar baru, dan ada pula yang mengadopsi
budaya yang sudah ada dalam masyarakat yang di sesuaikan dengan
tujuan dan kebijakan organisasi atau perusahaan .
iii. Kesimpulan :
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri setiap individu. Motivasi tersebut dapat terwujud apabila ada orang yang orang yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Proses motivasi dapat diawali dengan adanya kebutuhan yang tidak terpuaskan, tegangan, dorongan, perilaku pencarian, kebutuhan dipuaskan, dan pengurangan tegangan. Jika karyawan yang tidak merasa puas akan pekerjaannya cenderung akan bertindak berbeda dengan karyawan yang sudah merasa puas terhadap pekerjaannya, dia akan melakukan pekerjaannya yang terbaik tapi bagi karyawan yang belum merasa puas didalam melakukan pekrjaannya tdak maksimal. Hal ini yang disebut ketegangan dan dengan adanya ketegangan ini yang dapat mendorong karyawan untuk mencari penyebab nebgapa pekerjaannya kurang maksimal, dan setelah karyawan tersebut dapat menemukan penyebab itu akan berubah menjadi kebutuhan yang terpuaskan. Motivasi dalam organisasi dapat terwujud apabila seorang manajer/pemimpin dapat memotivasi atau mendorong karyawannya untuk melakukan dan menyelesaikan tugasnya dengan baik, apabila hal ini diterapkan dalam organisasi akan muncul hal-hal positif sepertic halnya dapat menciptakan komunikasi dan kerjasama yang baik antara pemimpin dan anggotanya serta dapat terwujud organisasi yang baik dan tercapainya tujuan.
Iv. daftar pustaka :
http://www.scribd.com/doc/40820146/Motivasi-dalam-organisasi8
http://www.ramkur.com/2008/05/motivasi-dalam-organisasi.html

Rabu, 03 November 2010

penerapan komunikasi dalam organisasi pemuda / mahasiswa

Pendahuluan
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain . Komunikasi juga sebagai suatu proses dimana orang – orang bermaksud memberikan pengertian – melalui pengiringan berita secara simbolis, dapat menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi .

Isi
Menurut Raymond V. Lesikar beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi organisasi yaitu :
Saluran komunikasi formal mempengaruhi efektifitas komunikasi dalam 2 cara . Pertama, liputan saluran formal semakin melebar sesuai perkembangan dan pertumbuhan organisasi . Sebagai contoh, komunikasi efektif biasanya semakin sulit dicapai dalam organisasi yang besar dengan cabang – cabang yang menyebar . Kedua, saluran komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi tingkat – tingkat organisasi . Sebagai contoh, karyawan lini perakitan hampir selalu mengkomunikasikan masalah – masalah pada penyelia ( mandor ) mereka dan bukan pada manajer pabrik . Keterbatasan ini mempunyai kebaikan ( seperti menghindarkan manajer atas dari informasi yang seharusnya mereka peroleh ) .
Struktur wewenang organisasi mempunyai pengaruh yang sama terhadap efektifitas organisasi . Perbedaan kekusaan dan kedudukan ( status ) dalam organisasi akan menentukan pihak – pihak yang berkomunikasi dengan seseorang serta isi dan ketepatan komunikasi . Sebagai contoh, percakapan antara direktur perusahaan dengan karyawan akan dibatasi formalitas dan kesopanan, sehingga tidak ada pihak yang berkehendak untuk mengatakan sesuatu yang penting .
Spesialisasi jabatan biasanya akan mempermudah komunikasi dalam kelompok – kelompok yang berbeda . Para anggota suatu kelompok kerja yang sama akan cenderung berkomunikasi dengan istilah, tujuan, tugas, waktu, dan gaya yang sama . Komunikasi antara kelompok – kelompok yang sangat berbeda cenderung dihambat .
Pemilikan informasi berarti bahwa individu – individu mempunyai informasi khusus dan pengetahuan tentang pekerjaan – pekerjaan mereka . Sebagai contoh, manajer produk akan mempunyai pengamatan yang lebih tajam dalam perumusan strategi –strategi pemasaran, kepala departemen mungkin mempunyai cara tertentu yang efektif untuk menangani konflik diantara para bawahannya . Individu – individu yang memiliki informasi – informasi khusus ini dapat berfungsi efektif daripada lainnya, dan banyak diantara mereka yang tidak bersedia membagikan informasi tersebut kepada yang lain .
Ada 4 macam jaringan komunikasi, dalam jaringan ” lingkaran “, sebagai contoh, B hanya dapat berkomunikasi dengan A dan C . Untuk berkomunikasi dengan E, B,harus melalui A atau melalui C dan D . Pola “ rantai “, menunjukkan 2 bawahan ( A dan E ) yang melapor kepada atasan mereka ( B dan D ), yang selanjutnya oleh B dan D dilaporkan kepada C . Pada jaringan “ bintang “, C dapat berkomunikasi langsung dengan A, B, D, dan E, walaupun mereka ini tidak dapat berkomunikasi langsung satu sama lain . Sedangkan jaringan “ huruf Y “, bisa terdapat dalam bagian sekretariat dimana surat – surat diterima oleh E, disortir oleh D, dan didistribusikan kepada A dan B oleh C .
Komunikasi juga ada yang berupa informal yaitu adalah hal yang penting juga dalam aliran komunikasi organisasi . Tipe komunikasi informal yang paling terkenal adalah “ grapevine “ ( mendengar sesuatu bukan dari sumber resmi, tetapi dari desas – desus, kabar angin, atau “ slentingan “ ) . Di lain pihak, komunikasi “ grapevine “ mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi . Banyak penelitian yang membuktikan bahwa komunikasi ini lebih cepat, lebih akurat, dan lebih efektif dalam menyalurkan informasi . Manajer harus menyadari bahwa komunikasi informal dan terutama “ grapevine “ tidak dapat dihilangkan . Bahkan, sebaiknya manajer perlu memahami dan menggunakan “ grapevine “ sebagai pelengkap komunikasi formal .
Kesimpulan
Komunikasi sangatlah diperlukan untuk seorang manajer karena dengan adanya komunikasi adalah proses dimana fungsi – fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat dicapai dan komunikasi merupakan para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka .
Daftar Pustaka
Buku Manajemen Karangan T. Hani Handoko Universitas Gadjah Mada

penerapan pengawasan pada organisasi pemuda / mahasiswa .

Pendahuluan
Pengawasan adalah proses untuk “ menjamin ” bahwa tujuan – tujuan organisasi tercapai . Ini berkenaan dengan cara – cara membuat kegiatan – kegiatan sesuai yang direncakan .

Isi
Pengawasan memiliki 3 tipe dasar yaitu :

Pengawasan pendahuluan ( feedforward control ) dirancang untuk mengantisipasi masalah – masalah atau penyimpangan – penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan .
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan ( concurrent control ) merupakan proses dimana aspek tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan – kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double – check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan .
Pengawasan umpan balik ( feedback control ) merupakan pengawasan yang biasa disebut dengan past – action controls, mengukur hasil – hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan .
Proses pengawasan juga memiliki 5 tahap yaitu :
Penetapan standar
Penetapan standar adalah penetapan suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai “patokan” untuk penilaian hasil – hasil . Standar sendiri memiliki 3 standar umum yaitu :
Standar – standar phisik, mungkin meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau kualitas produk .
Standar – standar moneter, yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan, dan sejenisnya .
Standar – standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu pekerjaan harus diselesaikan .
Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa pertanyan yang penting diantaranya adalah Berapa kali ( how often ) pelaksanaan seharusnya diukur – setiap jam, harian, mingguan, atau bulanan ? Dalam bentuk apa ( what form ) pengukuran akan dilakukan – laporan tertulis, inspeksi visual, melalui telephon ? Siapa ( who ) yang akan terlibat – manajer, staf departemen ? Pengukuran ini sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal serta dapat diterangkan kepada para karyawan .
Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Pengukuran pelaksanaan meliputi cara yaitu :
Pengamatan ( observasi )
Laporan – laporan, baik lisan maupun tertulis
Metoda – metoda otomatis
Inspeksi, pengujian ( test ) atau dengan pengambilan sampel .
Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah perbandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan . Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat menginterpretasikan adanya penyimpangan ( deviasi ) .
Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Tindakan terakhir dari proses pengawasan adalah pengoreksian apabila hasil analisa menunjukkan perlunya pengoreksian maka tindakan ini harus diambil .
Pengoreksiannya dapat berupa :
Mengubah standar mula – mula ( barangkali telalu tinggi atau terlalu rendah )
Mengubah pengukuran pelaksanaan ( inspeksi terlalu sering frekuensinya atau kurang atau bahkan mengganti sistem pengukuran itu sendiri )
Mengubah cara dalam menganalisadan menginterpretasikan penyimpangan – penyimpangan .
Kesimpulan
Proses pengawasan sangat penting dalam berorganisasi karena memiliki beberapa faktor :
Perubahan lingkungan organisasi,
Peningkatan kompleksitas organisasi,
Kesalahan – kesalahan yang dilakukan oleh bawahan,
Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang .
Daftar Pustaka
Buku Manajemen Karangan T. Hani Handoko Universitas Gadjah Mada

Rabu, 20 Oktober 2010

Penerapan kepemimpinan pada organisasi pemuda / mahasiswa

I. Pendahuluan
Kepemimpinan adalah keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran .
II. Isi
Kepemimpinan yang efektif memiliki beberapa sifat – sifat yaitu :
1. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas ( supervisory ability ) atau pelaksanaan fungsi – fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain .
2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan kenginan sukses .
3. Kecerdasaan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir .
4. Kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk mengahadapi masalah .
5. Ketegasan ( decisiveness ), atau kemampuan untuk membuat keputusan – keputusan dan memecahkan masalah – masalah dengan cakap dan tepat .
6. Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara – cara baru atau inovasi.

Kepemimpinan juga memiliki 2 gaya dalam berhubungan dengan bawahannya, yaitu :
1. Gaya dengan orientasi tugas ( task – oriented ) yaitu pemimpin yang mengarahkan dan mengawasi bawahannya secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkannya . Dengan kata pemimpin ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan .
2. Gaya dengan orientasi karyawan ( employee – oriented ) yaitu pemimpin yang mencoba untuk lebih memotivasi bawahan dibanding mengawasi mereka . Dengan kata lain dia mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan tugas – tugas dengan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan – hubungan saling mempercayai dan menghormati dengan para anggota kelompok .
III. Penutup
Kepemimpinan yang efektif seharus memperhatikan lagi sifat – sifat serta gaya – gaya yang telah diberikan oleh para ahli agar menjadi seorang pemimpin yang baik dan benar .
IV. Daftar pustaka
Buku manajemen karangan T. HANI HANDOKO dosen fakultas ekonomi universitas gadjah mada.

Penerapan perencanaan pada organisasi pemuda / mahasiswa

I. Pendahuluan

Perencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan . Setiap saat selama proses implimentasi dan pengawasan, rencana – rencana memerlukan modifikasi agar tetap berguna . “Perencanaan kembali” kadang – kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir . Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin .
II. Isi

Perencanaan dalam organisasi memiliki empat tahap dasar yaitu :
A. Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan . Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja . Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya - sumber dayanya secara tidak efektif .
B. Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini . Pemahaman akan sisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya – sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting . Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut . Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi .
C. Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan . Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan . Oleh karena itu perlu diketahui faktor – faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah . Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan, serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan .
D. Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan . Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif – alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik ( paling memuaskan ) diantara berbagai alternatif yang ada .
Perencanaan juga mempunyai beberapa manfaat dan kelemahan diantaranya adalah :
Manfaat Perencanaan :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan .
2. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti .
3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat .
4. Menghemat waktu, usaha, dan dana .
Kelemahan Perencanaan
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata .
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan .
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi .
4. Kadang – kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi .
III. Penutup

Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan – kelemahan tersebut tetapi manfaat – manfaat yang didapat dari perencanaan masih jauh lebih banyak . Oleh karena itu perencanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan .
IV. Daftar pustaka

Buku manajemen karangan T. HANI HANDOKO dosen fakultas ekonomi universitas gadjah mada.

Penerapan pengorganisasian pada organisasi pemuda / mahasiswa

I. Pendahuluan

Pengorganisasian adalah suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisiensi .

II. Isi

Pengorganisasian juga bisa disebut sebagai proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas – tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien . Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini :
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi .
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan – kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang . Pembagian kerja sebaliknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu .
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk menkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis . Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-efisiensi dan konflik – konflik yang merusak .
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya . Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang mencakup aspek – aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :
1. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas .
2. Departemtalisasi adalah pengelompokkan kegiatan – kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan – kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama .

III. Penutup

Pengorganisasian juga sangatlah penting dalam suatu kegiatan organisasi karena pengorganisasian merupakan suatu cara untuk penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisai, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya .

IV. Daftar pustaka

Buku manajemen karangan T. HANI HANDOKO dosen fakultas ekonomi universitas gadjah mada.

Selasa, 12 Oktober 2010

Penerapan manajemen dalam dunia kerja

I. Pendahuluan

Manajemen sangatlah berkembang pesat pada saat ini . Penerpan manajemen juga sangat penting dalam dunia kerja . Untuk itu sangat diperlukan pemahaman mengenai fungsi-fungsi serta keterampilan-keterampilan mengenai manajemen yang diperlukan agar menjadi seorang manajer yang baik dan profesional .


II. Penerapan Manajemen dalam Dunia Kerja

Penerapan manajemen dalam dunia kerja mempunyai beberapa fungsi – fungsi diantaranya adalah :
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha .
Selain dari fungsi – fungsi yang di atas manajer juga harus mempunyai keterampilan menurut beberapa ahli yang diantaranya adalah :
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.[14] Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[4]
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
IBU

Ibu....
Wanita yang sangat berjasa dalam hidupku
Dari rahimnya aq berasal
Dari tangannya aq dibesarkan
Dari mulutnya aq dididik

Ibu...
Dari kecil aq dibesarkan
Begitu banyak hal yang beliau beri
Tanpa pamrih beliau melakukan itu

Ibu...
Begitu besar jasa yang kamu berikan
Tak akan aq lupakan apa yang telah kamu beri
Selama hidupku

Sabtu, 09 Oktober 2010

jangan meyerah

Ketika semua yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan jangan lah menjadikan itu sebagai awal dari kegagalan kita dan menjadi faktor yang bisa menjadi penghambat kita untuk sukses .

Jadikan lah itw semua menjadi motivasi atau spirit kita untuk menjadi yang lebih baik .

Karena dengan begitu kita bisa belajar dan mengerti akan arti kegagalan yang sebenarnya serta menjadikan kita lebih baik dari yang sebelumnya .

Jumat, 01 Oktober 2010

Penerapan Bidang Manajemen Dalam Kehidupan Mahasiswa

I. Pendahuluan

Manajemen adalah merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).


II. Penerapan manajemen pada kehidupan mahasiswa

Penerapan manajemen yang ada pada kehidupan mahasiswa diantaranya :
1.Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang mahasiswa untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2.Keterampilan manajemen perencanaan
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat merencanakan apa yang bisa menjadi motivasi untuk mencapai suatu masa depan atau tujuannya agar tidak salah jalan.
3.Keterampilan manajemen pengorganisasian
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat membagi atau menjadwalkan setiap kegiatannya secara bijaksana .
4.Keterampilan manajemen pengarahan .
Keterampilan manajemen yang dilakukan mahasiswa dalam mengarahkan atau menempatkan sesuatu hal secara bijaksana .

III.Kesimpulan

Penerapan manajemen dalam kehidupan mahasiswa sangatlah berpengaruh apabila seorang mahasiswa tidak bisa memanajeri kegiatan-kegiatannya maka tujuannya pun tidak akan bisa tercapai .

IV. Daftar pustaka
http://www.google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

Rabu, 29 September 2010

Sejarah perkembangan manajemen


1. Pendahuluan
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalahyang berkaitan dengan manajer. Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teorii manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu manajemen.
Tulisan ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan (evolusi) ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiranyang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya. Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik


II. Perkembangan Ilmu Manajemen
Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarana serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala manusia dan eksistensinya dalam hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain.
3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.
IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok terse but.
3. Adanya kegiatan proses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi. Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia Internasional
Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
"Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasiyang telah ditetapkan". Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata "proses ", bukan "seni". Mengartikan manajemen sebagai "seni" mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi. Sedangkan suatu "proses" adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus memperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam
pencapaian tujuan yang diinginkan. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen
merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling). Sampai sekarang belum ada suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan menjumpai banyak pandangan tentang manajemen.
Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
a. Aliran klasik
b. Aliran hubungan manusiawi
c. Aliran manajemen modern
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda :
1. Manajer lini pertama
Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
2. Manajer menengah
Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak
Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
III. Kesimpulan
Sesuai dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen
merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).
IV. Daftar pustaka .
www.google.com
www.makalah-manajemen.com 

Selasa, 24 Agustus 2010

Janji

Gw berjanji sama diri gw,nyokap,n dia kalo gw bisa sukses n bwt mereka bangga ama gw yang selama ini hanya buat mereka selalu pusing mikirin sikap gw yang gak bener ...
gw jg mw buktiin kalo mereka semua yang mereka pikirin tentang gw gak bener ...
ya ALLAH y RABB berikan aq kekuatan untuk bisa menepati janji2 ku ini ...