I. Pendahuluan
Kepemimpinan adalah keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran .
II. Isi
Kepemimpinan yang efektif memiliki beberapa sifat – sifat yaitu :
1. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas ( supervisory ability ) atau pelaksanaan fungsi – fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain .
2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan kenginan sukses .
3. Kecerdasaan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir .
4. Kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk mengahadapi masalah .
5. Ketegasan ( decisiveness ), atau kemampuan untuk membuat keputusan – keputusan dan memecahkan masalah – masalah dengan cakap dan tepat .
6. Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara – cara baru atau inovasi.
Kepemimpinan juga memiliki 2 gaya dalam berhubungan dengan bawahannya, yaitu :
1. Gaya dengan orientasi tugas ( task – oriented ) yaitu pemimpin yang mengarahkan dan mengawasi bawahannya secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkannya . Dengan kata pemimpin ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan .
2. Gaya dengan orientasi karyawan ( employee – oriented ) yaitu pemimpin yang mencoba untuk lebih memotivasi bawahan dibanding mengawasi mereka . Dengan kata lain dia mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan tugas – tugas dengan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan – hubungan saling mempercayai dan menghormati dengan para anggota kelompok .
III. Penutup
Kepemimpinan yang efektif seharus memperhatikan lagi sifat – sifat serta gaya – gaya yang telah diberikan oleh para ahli agar menjadi seorang pemimpin yang baik dan benar .
IV. Daftar pustaka
Buku manajemen karangan T. HANI HANDOKO dosen fakultas ekonomi universitas gadjah mada.
Rabu, 20 Oktober 2010
Penerapan perencanaan pada organisasi pemuda / mahasiswa
I. Pendahuluan
Perencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan . Setiap saat selama proses implimentasi dan pengawasan, rencana – rencana memerlukan modifikasi agar tetap berguna . “Perencanaan kembali” kadang – kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir . Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin .
II. Isi
Perencanaan dalam organisasi memiliki empat tahap dasar yaitu :
A. Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan . Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja . Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya - sumber dayanya secara tidak efektif .
B. Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini . Pemahaman akan sisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya – sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting . Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut . Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi .
C. Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan . Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan . Oleh karena itu perlu diketahui faktor – faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah . Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan, serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan .
D. Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan . Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif – alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik ( paling memuaskan ) diantara berbagai alternatif yang ada .
Perencanaan juga mempunyai beberapa manfaat dan kelemahan diantaranya adalah :
Manfaat Perencanaan :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan .
2. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti .
3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat .
4. Menghemat waktu, usaha, dan dana .
Kelemahan Perencanaan
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata .
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan .
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi .
4. Kadang – kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi .
III. Penutup
Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan – kelemahan tersebut tetapi manfaat – manfaat yang didapat dari perencanaan masih jauh lebih banyak . Oleh karena itu perencanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan .
IV. Daftar pustaka
Buku manajemen karangan T. HANI HANDOKO dosen fakultas ekonomi universitas gadjah mada.
Perencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan . Setiap saat selama proses implimentasi dan pengawasan, rencana – rencana memerlukan modifikasi agar tetap berguna . “Perencanaan kembali” kadang – kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir . Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin .
II. Isi
Perencanaan dalam organisasi memiliki empat tahap dasar yaitu :
A. Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan . Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja . Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya - sumber dayanya secara tidak efektif .
B. Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini . Pemahaman akan sisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya – sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting . Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut . Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi .
C. Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan . Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan . Oleh karena itu perlu diketahui faktor – faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah . Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan, serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan .
D. Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan . Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif – alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik ( paling memuaskan ) diantara berbagai alternatif yang ada .
Perencanaan juga mempunyai beberapa manfaat dan kelemahan diantaranya adalah :
Manfaat Perencanaan :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan .
2. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti .
3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat .
4. Menghemat waktu, usaha, dan dana .
Kelemahan Perencanaan
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata .
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan .
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi .
4. Kadang – kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi .
III. Penutup
Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan – kelemahan tersebut tetapi manfaat – manfaat yang didapat dari perencanaan masih jauh lebih banyak . Oleh karena itu perencanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan .
IV. Daftar pustaka
Buku manajemen karangan T. HANI HANDOKO dosen fakultas ekonomi universitas gadjah mada.
Penerapan pengorganisasian pada organisasi pemuda / mahasiswa
I. Pendahuluan
Pengorganisasian adalah suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisiensi .
II. Isi
Pengorganisasian juga bisa disebut sebagai proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas – tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien . Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini :
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi .
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan – kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang . Pembagian kerja sebaliknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu .
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk menkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis . Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-efisiensi dan konflik – konflik yang merusak .
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya . Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang mencakup aspek – aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :
1. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas .
2. Departemtalisasi adalah pengelompokkan kegiatan – kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan – kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama .
III. Penutup
Pengorganisasian juga sangatlah penting dalam suatu kegiatan organisasi karena pengorganisasian merupakan suatu cara untuk penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisai, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya .
IV. Daftar pustaka
Buku manajemen karangan T. HANI HANDOKO dosen fakultas ekonomi universitas gadjah mada.
Pengorganisasian adalah suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisiensi .
II. Isi
Pengorganisasian juga bisa disebut sebagai proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas – tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien . Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini :
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi .
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan – kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang . Pembagian kerja sebaliknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu .
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk menkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis . Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-efisiensi dan konflik – konflik yang merusak .
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya . Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang mencakup aspek – aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :
1. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas .
2. Departemtalisasi adalah pengelompokkan kegiatan – kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan – kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama .
III. Penutup
Pengorganisasian juga sangatlah penting dalam suatu kegiatan organisasi karena pengorganisasian merupakan suatu cara untuk penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisai, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya .
IV. Daftar pustaka
Buku manajemen karangan T. HANI HANDOKO dosen fakultas ekonomi universitas gadjah mada.
Selasa, 12 Oktober 2010
Penerapan manajemen dalam dunia kerja
I. Pendahuluan
Manajemen sangatlah berkembang pesat pada saat ini . Penerpan manajemen juga sangat penting dalam dunia kerja . Untuk itu sangat diperlukan pemahaman mengenai fungsi-fungsi serta keterampilan-keterampilan mengenai manajemen yang diperlukan agar menjadi seorang manajer yang baik dan profesional .
II. Penerapan Manajemen dalam Dunia Kerja
Penerapan manajemen dalam dunia kerja mempunyai beberapa fungsi – fungsi diantaranya adalah :
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha .
Selain dari fungsi – fungsi yang di atas manajer juga harus mempunyai keterampilan menurut beberapa ahli yang diantaranya adalah :
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.[14] Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[4]
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Manajemen sangatlah berkembang pesat pada saat ini . Penerpan manajemen juga sangat penting dalam dunia kerja . Untuk itu sangat diperlukan pemahaman mengenai fungsi-fungsi serta keterampilan-keterampilan mengenai manajemen yang diperlukan agar menjadi seorang manajer yang baik dan profesional .
II. Penerapan Manajemen dalam Dunia Kerja
Penerapan manajemen dalam dunia kerja mempunyai beberapa fungsi – fungsi diantaranya adalah :
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha .
Selain dari fungsi – fungsi yang di atas manajer juga harus mempunyai keterampilan menurut beberapa ahli yang diantaranya adalah :
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.[14] Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[4]
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
IBU
Ibu....
Wanita yang sangat berjasa dalam hidupku
Dari rahimnya aq berasal
Dari tangannya aq dibesarkan
Dari mulutnya aq dididik
Ibu...
Dari kecil aq dibesarkan
Begitu banyak hal yang beliau beri
Tanpa pamrih beliau melakukan itu
Ibu...
Begitu besar jasa yang kamu berikan
Tak akan aq lupakan apa yang telah kamu beri
Selama hidupku
Ibu....
Wanita yang sangat berjasa dalam hidupku
Dari rahimnya aq berasal
Dari tangannya aq dibesarkan
Dari mulutnya aq dididik
Ibu...
Dari kecil aq dibesarkan
Begitu banyak hal yang beliau beri
Tanpa pamrih beliau melakukan itu
Ibu...
Begitu besar jasa yang kamu berikan
Tak akan aq lupakan apa yang telah kamu beri
Selama hidupku
Sabtu, 09 Oktober 2010
jangan meyerah
Ketika semua yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan jangan lah menjadikan itu sebagai awal dari kegagalan kita dan menjadi faktor yang bisa menjadi penghambat kita untuk sukses .
Jadikan lah itw semua menjadi motivasi atau spirit kita untuk menjadi yang lebih baik .
Karena dengan begitu kita bisa belajar dan mengerti akan arti kegagalan yang sebenarnya serta menjadikan kita lebih baik dari yang sebelumnya .
Jadikan lah itw semua menjadi motivasi atau spirit kita untuk menjadi yang lebih baik .
Karena dengan begitu kita bisa belajar dan mengerti akan arti kegagalan yang sebenarnya serta menjadikan kita lebih baik dari yang sebelumnya .
Jumat, 01 Oktober 2010
Penerapan Bidang Manajemen Dalam Kehidupan Mahasiswa
I. Pendahuluan
Manajemen adalah merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).
II. Penerapan manajemen pada kehidupan mahasiswa
Penerapan manajemen yang ada pada kehidupan mahasiswa diantaranya :
1.Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang mahasiswa untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2.Keterampilan manajemen perencanaan
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat merencanakan apa yang bisa menjadi motivasi untuk mencapai suatu masa depan atau tujuannya agar tidak salah jalan.
3.Keterampilan manajemen pengorganisasian
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat membagi atau menjadwalkan setiap kegiatannya secara bijaksana .
4.Keterampilan manajemen pengarahan .
Keterampilan manajemen yang dilakukan mahasiswa dalam mengarahkan atau menempatkan sesuatu hal secara bijaksana .
III.Kesimpulan
Penerapan manajemen dalam kehidupan mahasiswa sangatlah berpengaruh apabila seorang mahasiswa tidak bisa memanajeri kegiatan-kegiatannya maka tujuannya pun tidak akan bisa tercapai .
IV. Daftar pustaka
http://www.google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
Manajemen adalah merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).
II. Penerapan manajemen pada kehidupan mahasiswa
Penerapan manajemen yang ada pada kehidupan mahasiswa diantaranya :
1.Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang mahasiswa untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2.Keterampilan manajemen perencanaan
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat merencanakan apa yang bisa menjadi motivasi untuk mencapai suatu masa depan atau tujuannya agar tidak salah jalan.
3.Keterampilan manajemen pengorganisasian
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat membagi atau menjadwalkan setiap kegiatannya secara bijaksana .
4.Keterampilan manajemen pengarahan .
Keterampilan manajemen yang dilakukan mahasiswa dalam mengarahkan atau menempatkan sesuatu hal secara bijaksana .
III.Kesimpulan
Penerapan manajemen dalam kehidupan mahasiswa sangatlah berpengaruh apabila seorang mahasiswa tidak bisa memanajeri kegiatan-kegiatannya maka tujuannya pun tidak akan bisa tercapai .
IV. Daftar pustaka
http://www.google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
Langganan:
Postingan (Atom)